JENIS JENIS JARINGAN
PENGERTIAN
Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah[1] agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi
jaringan komputer dewasa ini
semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan
layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer,
protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan
yang umum digunakan adalah
IPv4. Akan tetapi protokol telah
berumur lebih dari 20
tahun masih terdapat beberapa kekurangan
dalam menangani jumlah komputer dalam
suatu jaringan yang
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol
jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6
menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih
dari IPv4 seperti ruang
pengalamatan yang jauh lebih
besar, fitur keamanan IPSec,
penanganan lalu lintas multimedia
di internet, dan lain-lain. Namun,
protokol baru ini belum
banyak diimplementasikan pada
jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini
semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang
memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol
merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan yang
umum digunakan adalah IPv4. Akan tetapi protokol telah
berumur lebih dari 20 tahun masih terdapat beberapa
kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu
jaringan yang
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu
IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur
dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang
pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec,
penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan
lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak
diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.
MAKSUD DAN TUJUAN
agar pembaca memahami dan mengerti tentang jenis jenis jaringan komputer
ALAT DAN BAHAN
- laptop
- koneksi internet
- materi yang dipelajari
JANGKA WAKTU PELAKSANAN
sesuai banyaknya materi yang dipelajari dan tingkat pemahamannya
PEMBAHASAN
Sejarah
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4]
Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah
komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk
menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada
tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970,
sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain
sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan pada tahun 1970
itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat
komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep
proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan,
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh
semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee
merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat
menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk
jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992.[5] Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]
A. Konsep Dasar Protokol
Protokol dapat dimisalkan sebagai penerjemah dua orang yang berbeda
bahasa ingin berkomunikasi. Protokol internet yang pertama kali
dirancang pada awal tahun 1980-an. Akan tetapi pada saat itu, protokol
tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja. Baru
pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke
seluruh dunia dengan pesat. Sehingga banyak bermunculan protokol
internet. Sehingga disadari bahwa dibutuhkan sebuah protokol
internet yang standar, yaitu OSI (Open System Interconnection). Tetapi
pada perkembangannya, TCP/IP menjadi standar de facto yaitu standar
yang diterima karena pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.
1. TCP (Transmission Control Protocol)
Transmission Control Protocol atau yang sering kali
disingkat menjadi TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data
per-segmen (paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran
paket kemudian dikirim satu persatu hingga selesai). Agar
pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap
packet pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri
(sequence number). Adapun komputer tujuan yang menerima paket
tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal acknowledge dalam
satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya komputer
tujuan belum juga memberikan acknowledge, maka terjadi time out yang
menandakan pengiriman packet gagal dan harus diulang kembali. Model
protokol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.
2. IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol) atau alamat IP dapat disebut dengan kode
pengenal komputer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet,
karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung ke internet.
Penggunaan alamat IP dikoordinasi oleh lembaga sentral
internet yang dikenal dengan IANA, salah satunya adalah NIC
(Network Information Center).
B. Definisi IPv6
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain
sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang
didefinisikan dalam RFC 791. IPv6 yang memiliki kapasitas
alamat (address) raksasa (128 bit), mendukung penyusunan
alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus
berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat
pada IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan
untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi
oleh mekanisme penggunaan alamat secara local yang memungkinkan
terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta menyediakan platform
bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran
datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host,
end-to-end security, maupun konfigurasi otomatis.
C. Keunggulan IPv6
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less
auto-configuration (plug&play). Alamat pada IPv4 pada
dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut
pada host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan
fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting
secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan default-nya.
Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung dari penggunaan
address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
1. Setting Otomatis Statefull
Cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang
diberikan pada host dengan menyediakan server untuk
pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip
dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting
secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router,server
dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah
diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP
(Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast
pada IPv4.
2. Setting Otomatis Stateless
Pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk
pengelolaan dan pembagian IP address, hanya men-setting
router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari
router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address
dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang
diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP
address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host
tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain
address MAC dari network interface. Pada setting otomatis stateless ini
dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu
memberikan minimal 48 bit (sebesar address MAC) terhadap satu
jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan alamat yang
buruk.
D. Address IPv6
1. Unicast (One-to-one)
Digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.
Pada alamat unicast ini terdiri dari :
1. Global, alamat yang digunakan misalnya untuk alamat provider atau alamat geografis.
2. Link Local Address adalah alamat yang dipakai di dalam satu link
saja. Yang dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling
tersambung pada satu level. Alamat ini dibuat secara otomatis
oleh host yang belum mendapat alamat global, terdiri dari 10+n
bit prefix yang dimulai dengan “FE80” dan field sepanjang 118-n bit yang
menunjukkan nomor host. Link Local Address digunakan pada pemberian
alamat IP secara otomatis.
3. Site-local, alamat yang setara dengan private address, yang
dipakai terbatas di dalam site saja. Alamat ini dapat diberikan bebas,
asal unik di dalam site tersebut, namun tidak bisa mengirimkan paket
dengan tujuan alamat ini di luar dari site tersebut.
4. Kompatibel.
2. Multicast (One-to-many)
Yang digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk
host dari group. Multicast address ini pada IPv4 didefinisikan
sebagai kelas D, sedangkan pada IPv6 ruang yang 8 bit
pertamanya di mulai dengan “FF” disediakan untuk multicast
address. Ruang ini kemudian dibagi-bagi lagi untuk menentukan range
berlakunya. Kemudian blockcast address pada IPv4 yang alamat
bagian hostnya didefinisikan sebagai “1”, pada IPv6 sudah termasuk di
dalam multicast address ini. Blockcast address untuk komunikasi dalam
segmen yang sama yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan
multicast address 10 dipilih berdasarkan range tujuan.
Yang menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada
satu host saja. Pada alamat jenis ini, sebuah alamat diberikan pada
beberapa host, untuk mendefinisikan kumpulan node. Jika ada paket yang
dikirim ke alamat ini, maka router akan mengirim paket
tersebut ke host terdekat yang memiliki Anycast address sama.
Dengan kata lain, pemilik paket menyerahkan pada router tujuan yang
paling “cocok” bagi pengiriman paket tersebut. Pemakaian Anycast ini
misalnya terhadap beberapa server yang memberikan layanan seperti DNS
(Domain Name Server). Dengan memberikan Anycast alamat Address sama pada
server-server tersebut, jika ada paket yang dikirim oleh client ke
alamat ini, maka router akan memilih server yang terdekat
dan mengirimkan paket tersebut ke server tersebut. Sehingga,
beban terhadap server dapat terdistribusi secara merata. Bagi anycast
ini tidak disediakan ruang khusus. Jika terhadap beberapa host
diberikan sebuah alamat yang sama, maka alamat tersebut
dianggap sebagai Anycast Address.
E. Penulisan Alamat pada IPv6
Model x:x:x:x:x:x:x:x dimana ‘x‘ berupa nilai
hexadesimal dari 16 bit porsi alamat, karena ada 8 buah ‘x‘ maka
jumlah totalnya ada 16 * 8 = 128 bit. Contohnya adalah :
FEDC : BA98 : 7654 : 3210 : FEDC : BA98 : 7654 : 3210
Jika format pengalamatan IPv6 mengandung kumpulan group 16 bit alamat, yaitu
‘x‘, yang bernilai 0 maka dapat direpresentasikan sebagai ‘::’. Contohnya adalah :
FEDC : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 7654 : 3210
dapat direpresentasikan sebagai
FEDC :: 7654 : 3210
Dan 0:0:0:0:0:0:0:1 dapat direpresentasikan sebagai ::1
Model x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana ‘d.d.d.d’ adalah alamat IPv4 semacam
167.205.25.6 yang digunakan untuk automatic tunnelling. Contohnya adalah :
0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau ::167.205.25.6
0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7 atau :ffff:167.205.25.7
Jadi jika sekarang mengakses alamat di internet misalnya 167.205.25.6
pada saatnya nanti format tersebut akan digantikan
menjadi semacam ::ba67:080:18. Sebagaimana IPv4, IPv6 menggunakan
bitmask untuk keperluan subnetting yang direpresentasikan sama
seperti representasi prefix-length pada teknik CIDR yang digunakan
pada IPv4, misalnya :
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60
menunjukkan bahwa 60 bit awal merupakan bagian network bit. Jika
pada IPv4 mengenal pembagian kelas IP menjadi kelas A, B, dan C maka
pada IPv6 pun dilakukan pembagian kelas berdasarkan fomat prefix (FP)
yaitu format bit awal alamat. Misalnya :
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60 maka jika diperhatikan 4
bit awal yaitu hexa ‘3’ didapatkan format prefixnya untuk 4 bit awal
adalah 0011 (yaitu nilai ‘3’ hexa dalam biner).
F. Kelas IPv6
Ada beberapa kelas IPv6 yang penting yaitu :
1. Aggregatable Global Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat
IPv6 dengan bit awal 001.
2. Link-Local Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6
dengan bit awal 1111 1110 10.
3. Site-Local Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6
dengan bit awal 1111 1110 11.
4. Multicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6 dengan bit
awal 1111 1111.
Pada protokol IPv4 dikenal alamat-alamat khusus semacam 127.0.0.1 yang
mengacu ke localhost, alamat ini direpresentasikan sebagai 0:0:0:0:0:0:0:1
atau ::1 dalam protokol IPv6. Selain itu pada IPv6 dikenal alamat khusus lain
yaitu 0:0:0:0:0:0:0:0 yang dikenal sebagai unspecified address yang tidak boleh
diberikan sebagai pengenal pada suatu interface. Secara garis besar format unicast
address adalah sebagai berikut :
Interface ID digunakan sebagai pengenal unik masing-masing host dalam
satu subnet. Dalam penggunaannya umumnya interface ID
berjumlah 64 bits dengan format IEEE EUI-64. Jika digunakan media
ethernet yang memiliki 48 bit MAC address maka pembentukan
interface ID dalam format IEEE EUI-64
adalah sebagai berikut :
Misalkan MAC address-nya adalah 00:40:F4:C0:97:57
1. Tambahkan 2 byte yaitu 0xFFFE di bagian tengah alamat tersebut
sehingga menjadi 00:40:F4:FF:FE:C0:97:57
2. Komplemenkan (ganti bit 1 ke 0 dan sebaliknya) bit kedua dari
belakang pada byte awal alamat yang terbentuk, sehingga yang
dikomplemenkan adalah ‘00’ (dalam hexadesimal) atau ‘00000000’ (dalam biner) menjadi ‘00000010’ atau ‘02’ dalam hexadesimal.
3. Didapatkan interface ID dalam format IEEE EUI-64 adalah 0240:F4FF:FEC0:9757.
Di bawah ini adalah tabel perbandingan antara IPv4 dan IPv6 :
G. Struktur Paket Data pada IPv6
Dalam men-design header paket ini, diupayakan agar cost
atau nilai pemrosesan header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi
data yang lebih real time. Misalnya, alamat awal dan akhir menjadi
dibutuhkan pada setiap paket. Sedangkan pada header IPv4
ketika paket dipecah-pecah, ada field untuk menyimpan urutan
antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika paket tidak
dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama,
yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar,
sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada
packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah
dari header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan
header tambahan hanya jika diperlukan diselipkan antara
header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini
didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga
didefinisikan bagi fungsi security dan lain-lain. Header
tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan
beberapa header, maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari
header dasar dan berakhir pada data. Router hanya perlu
memproses header yang terkecil yang diperlukan saja,
sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih cepat. Hasil
dari perbaikan ini, meskipun ukuran header dasar membesar dari 20
bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8
buah saja.
H. Perubahan dari IPv4 ke IPv6
Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa
hal yang dikelompokkan dalam kategori berikut :
1. Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh
IPv4 dari 32 bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini
digunakan untuk mendukung peningkatan hirarki atau kelompok
pengalamatan, peningkatan jumlah atau kapasitas alamat yang dapat
dialokasikan dan diberikan pada node dan mempermudah konfigurasi alamat
pada node sehingga dapat dilakukan secara
otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing
multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat
multicast. IPv6 ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat
yang dapat dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis atau
tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe alamat
anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket ke salah
satu dari kumpulan node.
2. Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan
atau dapat dibuat sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk
mengurangi biaya pemrosesan hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6
dan membatasi biaya bandwidth pada header IPv6. Dengan demikian,
pemerosesan header pada paket IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3. Option dan Extension Header
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu
dengan adanya pengkodean header Options (pilihan) pada IP
dimasukkan agar lebih efisien dalam penerusan paket
(packet forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam
pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan
sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru pada
masa akan datang.
4. Kemampuan Pelabelan Aliran Paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini
adalah memungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan
paket yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan
tertentu (QoS) atau real-time.
5. Autentifikasi dan Kemampuan Privasi
Kemampuan tambahan untuk mendukung autentifikasi, integritas data dan
data penting juga dispesifikasikan dalam alamat IPv6. Perubahan
terbesar pada IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4
menjadi 128 bit.128 bit ini
adalah ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas.
Selain itu juga dilakukan perubahan pada cara penulisan IP address. Jika
pada IPv4 32 bit dibagi menjadi masing-masing 8 bit yang dipisah kan
dengan “.” dan di tuliskan dengan angka desimal, maka pada
IPv6, 128 bit tersebut dipisahkan menjadi masing-masing 16
bit yang tiap bagian dipisahkan dengan “:”dan dituliskan
dengan hexadesimal. Selain itu diperkenalkan pula struktur
bertingkat agar pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR
(Classless Interdomain Routing) table routing diperkecil dengan
menggabungkan jadi satu informasi routing dari sebuah organisasi.
I. Transisi IPv6
Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin
terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna
IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta
Networks – Tunneling pada perangkat jaringan, misalnya router dan
server .
Jadi setiap router menerima suatu paket, maka router akan memilah
paket tersebut untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router
tersebut akan meneruskan ke layer diatasnya.
J. Contoh Infrastruktur IPv6
KESIMPULAN
IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas
akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan
protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan
fungsi IPv4. Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena
keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta tidak
mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman, routing yang
fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data. Keunggulan
IPv6 dibandingkan dengan IPv4 diantaranya yaitu setting
otomatis stateless dan statefull. Kemudian, dasar migrasi
perubahan dari Ipv4 ke Ipv6 diantaranya kapasitas perluasan
alamat, penyederhanaan format header, option dan extension header,
kemampuan pelabelan aliran paket serta autentifikasi dan
kemampuan privasi. Untuk mengatasi kendala perbedaan
antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin terselenggaranya
komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu
metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada hardware
jaringan, misalnya router dan server
REFERENSI
Perkembangan teknologi
jaringan komputer dewasa ini
semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan
layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer,
protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan
yang umum digunakan adalah
IPv4. Akan tetapi protokol telah
berumur lebih dari 20
tahun masih terdapat beberapa kekurangan
dalam menangani jumlah komputer dalam
suatu jaringan yang
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
Perkembangan teknologi
jaringan komputer dewasa ini
semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan
layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer,
protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan
yang umum digunakan adalah
IPv4. Akan tetapi protokol telah
berumur lebih dari 20
tahun masih terdapat beberapa kekurangan
dalam menangani jumlah komputer dalam
suatu jaringan yang
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
Perkembangan teknologi
jaringan komputer dewasa ini
semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan
layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer,
protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan
yang umum digunakan adalah
IPv4. Akan tetapi protokol telah
berumur lebih dari 20
tahun masih terdapat beberapa kekurangan
dalam menangani jumlah komputer dalam
suatu jaringan yang
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
Perkembangan teknologi
jaringan komputer dewasa ini
semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan
layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer,
protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan
yang umum digunakan adalah
IPv4. Akan tetapi protokol telah
berumur lebih dari 20
tahun masih terdapat beberapa kekurangan
dalam menangani jumlah komputer dalam
suatu jaringan yang
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. - See more at: http://wahyu97-blog.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-jaringan-komputer.html#sthash.E5XG7ojj.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar