FOTOGRAFER PROFESIONAL PERTAMA DI INDONESIA
PENGERTIAN
Fotografer atau juru foto (bahasa Inggris: photographer) adalah orang-orang yang membuat gambar dengan cara menangkap cahaya dari subyek gambar dengan kamera maupun peralatan fotografi lainnya, dan umumnya memikirkan seni dan teknik untuk menghasilkan foto
yang lebih bagus serta berusaha mengembangkan ilmunya. Banyak
fotografer yang menggunakan kamera dan alatnya sebagai pekerjaan untuk
mencari penghasilan, dan gambarnya akan dijual untuk cover majalah,
cover calender, artikel, dll.
LATAR BELAKANG
Sejak
diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi
dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia.
Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian
pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa
dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan
gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian
ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai
Hubungan Masyarakat. Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas
untuk memberikan pengetahuan secara praktis dan teoritis bagaimana menggunakan
seuatu kamera, serta mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna
pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap informasi yang akan disampaikan
oleh seorang Humas.Dalam kajian fotografi ini akan membahas tentang sejarah
awal mulanya fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera, pencahayaan, serta
proses dan teknik pengambilan gambar.
MAKSUD DAN TUJUAN
agar pembaca dapat memahami, menambah wawasan dan mengetahui tentang fotografer pertama profesional pertama di indonesia.
ALAT DAN BAHAN
MAKSUD DAN TUJUAN
agar pembaca dapat memahami, menambah wawasan dan mengetahui tentang fotografer pertama profesional pertama di indonesia.
ALAT DAN BAHAN
- laptop
- koneksi internet
- materi yang dipelajari
sesuia banyak materi yang dipelajari dan tingkat pemahamannya terhadap materi yang dipelajari
PEMBAHASAN
Setelah menjadi seorang fotografer istana pada awal tahun 1871, ia mulai bekerja di bidang fotografi portrait untuk anggota keluarga kerajaan. Selain itu beliau juga bekerja sebagai fografer dokumenter untuk Arkeologi Uni Belanda (Archaeologische Vereeniging).
Cephas (nama panggilan beliau) diakui atas kontribusinya melestarikan warisan budaya Jawa melalui keanggotaannya di Royal Netherlands Institute of Southeast Asian Studies Karibia dan meraih medali emas kehormatan Order of Orange-Nassau.
Cephas dan istrinya yang bernama Dina Rakijah mengangkat empat orang anak. Putra sulung mereka Sem menerukan bisnis keluarga yaitu fotografi sampai akhir hayatnya yaitu tahun 1918.
Karir Fotografi Kassian Cephas
Setelah Cephas kembali ke Yogyakarta pada awal 1860-an, ia memulai pelatihan fotografi di bawah asuhan Simon Willem Camerik, seorang anggota milisi sipil dan fotografer istana dari Kasultanan Yogyakarta.
Pelatihan Cephas dilakukan atas permintaan Sultan Hamengkubuwana VI, yang mencatat bakatnya untuk fotografi. Ia menjadi pelukis istana dan ditunjuk sebagai fotografer pada awal 1871
Studio Cephas terletak di lantai dua dari bangunan di mana ia dan istrinya tinggal di daerah Lodji Ketjil Wetan, Yogyakarta, yang sekarang dikenal sebagai Jl. Mayor Suryotomo.
Selain fotografi portrait, Cephas juga menghasilkan banyak karya fotografi tentang bangunan dan monumen kuno, dan itu termasuk foto-foto dari Taman Sari Water Castle (1884) untuk Royal Batavia Society of Arts and Sciences.
Mendapat Pengakuan Internasional
Setelah selesainya proyek Borobudur, Cephas ditunjuk sebagai "anggota yang luar biasa" dari Batavia Society of Arts and Sciences untuk karyanya sebagai "fotografer dan praktisi dari Hindia arkeologi".
Beberapa tahun kemudian, ia dinominasikan untuk keanggotaan di Royal Institute dan mendapatkan pengakuan atas karyanya dengan Archaeological Union. Cephas menerima nominasi dalam surat tertanggal 15 Juni 1896.
Groneman dan cephas bekerja sama untuk terakhir kalinya pada tahun 1899 untuk mendokumentasikan peringatan 4 tahun aksesi Hamengkunegara III untuk tahta sebagai Putra Mahkota Kesultanan Yogyakarta.
Sebuah buku beludru biru dilapisi dengan emas dan berlian yang meliputi kinerja disajikan sebagai hadiah pada kesempatan pernikahan Ratu Wilhelmina dan Pangeran Henry dari Belanda pada tahun 1901. Pada kesempatan ulang tahun ke-21 Ratu Wilhelmina di akhir tahun itu, Cephas dianugerahi dengan medali kehormatan emas Order of Orange-Nassau untuk karyanya yang menggambarkan dan melestarikan warisan budaya Jawa.
Karya Legendaris Kassian Cephas
Jl. Lodjie Ketjil, Djokjakarta |
Pertunjukan Wayang Kulit Oleh Sebuah Orkestra Gamelan |
72 Stupa di Candi Borobudur Thn. 1890 |
Pangeran Aria Boeminata, Saudara Sultan Hamengkoe Boewono VII |
Ratoe Madoeretna, Saudara Sultan Hamengkoe Boewono VII |
Penari di Dalam Istana Kraton Djokjakarta |
PERHATIAN!! Foto-foto di atas adalah karya asli Kassian Cephas. Mohon untuk tidak disalah gunakan. Saya sebagai publisher blog ini menggunakan foto-foto beliau hanya sebatas untuk memperkuat informasi dengan menampilkan karya fotografi dari Kassian Cephas.
KESIMPULAN
kita dapat mengetahui tentang fotografer profesional pertama di indonesia
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar