ILUSTRASI PENGGUNAAN APERTURE, SHUTTER SPEED, ISO
PENGERTIAN
1. BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA
Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan
besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil.
Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan
di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field /
dof).
2. SHUTTER SPEED
Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi kamera membuka sensor
untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya
yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang.
3. ISO
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai
dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau
lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas
terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.
LATAR BELAKANG
Sebelumnya saya telah menulis pembahasan tentang segitiga eksposur (exposure triangle), Anda bisa membacanya di sini.
Jadi pada artikel ini saya tak perlu panjang lebar lagi menjelaskan
lebih dalam tentang segitiga eksposur. Namun saya akan memberikan contoh
berupa ilustrasi hasil dari penggunaan aperture, shutter speed, dan ISO
pada nilai tertentu.
MAKSUD DAN TUJUAN
agar kita dapat mengilustrasikan segitiga exposure
ALAT DAN BAHAN
- komputer atau laptop
- koneksi internet
- materi yang dipelajari
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
sesuai dengan banyaknya materi yang dipelajari dan tingkat pemahamannya
PEMBAHASAN
1. Aperture / Diafragma
Sesuai gambar ilustrasi di atas, contoh aperture dimulai dari pembukaan
terkecil (diwakili nilai terbesar yaitu f/32) sampai ke pembukaan
maksimal (diwakili nilai terkecil yaitu f/1.4).
Pada pembukaan aperture atau diafragma terkecil, ruang ketajaman yang
dihasilkan sangat luas bahkan hampir tidak terjadi blur pada background.
Begitu pula sebaliknya pada pembukaan aperture terbesar, ruang
ketajaman terjadi namun hanya sebatas pada area subjek saja dan terjadi
blur pada background. Inilah cara kerja ruang ketajaman yang dikenal
sebagai Dept of field (baca di sini pembahasannya) yang erat hubungannya dengan aperture.
Untuk pembahasan lengkap tentang aperture atau diafragma dan cara menggunakannya, silahkan baca di sini.
2. Shutter Speed
Sesuai gambar ilustrasi di atas, contoh shutter speed dimulai dari nilai tercepat 1/1000 sampai nilai paling lambat 1/2.
Untuk shutter speed yang sangat cepat mampuh menangkap gerakan subjek
yang cepat pula seperti aktivitas olahraga. Teknik ini disebut juga
sebagai "membekukan subjek". Sedangkan pada shutter speed lambat tidak
dapat digunakan untuk menangkap subjek bergerak cepat. Namun bukan
berarti ini harus dihindari. Sebaliknya shutter speed lambat memliki
penempatan untuk situasi tertentu bahkan Anda bisa berkreasi dengan
shutter lambat. Apakah Anda pernah melihat foto ombak dilaut atau arus
air disungai yang terlihat seperti asap? Itulah salah satu kegunaan
shutter speed lambat yang menggunakan teknik bulb (baca di sini pembahasannya).
Untuk pembahasan lengkap tentang shutter speed dan cara menggunakannya, silahkan baca di sini.
3. ISO
Sesuai gambar ilustrasi di atas, contoh ISO dimulai dari nilai paling
rendah yaitu 50 (umumnya 100) dan nilai tertinggi yaitu 25600 (umumnya
32000).
Penggunaan ISO yang aman dan yang sering direkomendasikan adalah 100 -
800. Nilai ISO tinggi di atas itu akan muncul "noise" (bintik-bintik)
pada gambar. Semakin tinggi ISO yang Anda gunakan maka semakin keras dan
banyak noise yang timbul. Oleh sebab itu harus hati-hati menggunakan
ISO.
Untuk pembahasan lengkap tentang ISO dan cara menggunakannya, silahkan baca di sini.
KESIMPULAN
kita dapat mengetahui cara penggunaan segitiga exposure
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar